Hetalia: Axis Powers - Ukraine

Selasa, 11 November 2014

Ubi Jalar



Sejarah Ubi Jalar
                Ubi jalar adalah salah satu sumber karbohidrat yang juga sangat diminati oleh masyarakat, yang memanfaatkan akarnya yang berbentuk ubi. Berdasarkan sumber di Wikipedia tanaman ini kabarnya berasal dari Amerika Selatan tropis yang kemudian tersebar dibeberapa benua, namun hal ini juga masih menjadi kontroversi akan asal-usulnya.


            Tanaman ini dikabarkan masuk ke Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya oleh orang Spanyol, dan oleh orang-orang Asia tidak hanya dimanfaatkan ubinya saja namun juga daun muda dari tanaman merambat ini sebagai sayuran. Nama binomial dari ubi jalar adalah Ipomoea batatas L dan pada dasarnya rasa dari ubi ini jika hanya direbus saja akan memiliki rasa yang manis dibandingkan dengan jenis ubi lainnya. Sehingga mungkin karena hal inilah orang-orang bule  menyebutnya sebagai “sweet potato”, atau jika diartikan kedalam bahasa Indonesia artinya adalah kentang manis



            Jenis ubi ini sendiri sebenarnya juga bervariasi dan salah satunya adalah yang berwarna ungu, sehingga masyarakat Indonesia lebih sering mengenalnya sebagai Ubi Ungu. Ubi jenis ini juga sering dijadikan sebagai bahan untuk membuat kue baik yang kering maupun yang basah, karena mungkin selain rasanya yang manis juga memiliki warna ungu alami yang lebih menarik jika dibanding ubi jalar jenis lain. 



            Salah satu hasil olahan dari ubi ungu yang sekarang cukup diminati oleh masyarakat adalah menjadikannya sebagai keripik, yang rasanya manis agak sedikit asin dan renyah ketika digigit. Bahkan jika dibandingkan dengan keripik singkong atau ketelo pohon, keripik ubi ungu atau ketela rambat akan lebih empuk ketika digigit, namun menurut kami untuk pemproduksinya masih lebih banyak untuk keripik singkong dibanding keripik ubi ungu.



            Oleh karena itu mungkin ada beberapa diantara anda yang ingin mencoba untuk membuatnya sebagai usaha bisnis, atau untuk disantap sendiri sebagai camilan keluarga. Cara membuatnya sebenarnya juga relatif mudah dan tidak membutuhkan bahan yang terlalu banyak, mengingat rasa dari ubi ini sendiri juga sudah manis dan warnanya juga sudah menarik. Berikut adalah resep dan cara mengolah ubi jalar menjadi keripik

Manajemen Operasi Dan Manajemen Stratejik



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dunia pendidikan secara sadar atau tidak kini tengah bergerak menjadi satu pasar dunia, suatu pasar yang efisien dan transparan, yang mencakup daerah-daerah yang tak terbatas. Globalisasi mau tidak mau akan menjadi trend dari setiap organisasi baik organisasi usaha, sosial maupun organisasi pendidikan. Negara yang tidak mau dalam pengefisienan dan pentransparanan tersebut akan ketinggalan karena dinamisnya perubahan.
Keberadaan lembaga pendidikan sebagai salah satu pranata sosial budaya saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks. Lembaga pendidikan kini berhadapan dengan derasnya arus perubahan akibat globalisasi yang memunculkan persaingan dalam pengelolaan lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta. Globalisasi menuntut perlunya relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja/industri terhadap mutu lulusan (out-put) serta munculnya globalisasi pendidikan dengan bermunculannya lembaga pendidikan yang bertaraf internasional.
Perubahan yang merupakan perbedaan yang terjadi dalam urutan waktu, tentu saja tidak mudah diterjemahkan secara singkat dan eksplisit. Perubahan dalam pengertian hakiki sesungguhnya mengandung konotasi majemuk yang telah tergambar, lintas ruang dan lintas waktu dengan demikian warna-warni kehidupan masyarakat, warna warni yang dikenal sebagai ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Dengan adanya perubahan tersebut, lingkungan pendidikan juga mengalami perubahan yang luar biasa. Dan kalau kita mau merunut pangkalnya, semua ini tentu saja tak terlepas dari menggejalanya revolusi informasi dan globalisasi yang melanda dunia saat ini.
Akibat adanya revolusi dan globalisasi sebagaimana disebutkan di atas, persaingan kini telah menjadi semakin sengit karena tidak lagi terbatas pada persaingan antar sesama perusahaan domestik, tetapi juga dengan perusahaan multinasional dari manapun juga. Ini terjadi pada hampir semua bidang usaha, bukan hanya pada bidang bisnis saja, tetapi persaingan tersebut juga telah merambah ke dunia pendidikan kita, mulai dari Play group, SD, SLTP, SLTA, Universitas, bahkan ke institusi-institusi pendidikan lainnya.
Berkaitan dengan meningkatnya persaingan dalam bidang pendidikan ini, terjadi pula perubahan pada perilaku konsumen, dalam hal ini yang dimaksud adalah masyarakat (orangtua dan siswa), maupun dunia usaha. Karena banyaknya pilihan, konsumen kini menjadi semakin banyak tuntutan, baik mengenai kualitas lulusan dan biaya pendidikan maupun pasilitas pendidikan. Bargaining power masyarakat meningkat sedemikian rupa sehingga industri atau dunia pendidikan terpaksa harus melayaninya kalau tidak mau akan tersingkir dari kancah persaingan yang makin berat.
Dalam situasi lingkungan yang penuh dengan dinamika ini, manajemen pendidikan harus dapat menciptakan organisasi yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada dan masyarakat pada umumnya dan objek pendidikan (Siswa dan orangtua) pada khususnya. Saat yang bersamaan dapat pula bersaing secara efektif dalam konteks lokal, nasional bahkan dalam konteks global.
Dengan kata lain dunia pendidikan kini dituntut untuk mengembangkan manajemen strategi dan operasi yang pada dasarnya banya diterapkan dalam dunia usaha, sebagai langkah antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan baru guna mencapai dan mempertahankan posisi bersaingnya, sehingga nantinya dapat dihasilkan manusia-manusia yang memiliki sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari menjemen operasi dan manajemen stratejik?
2.      Apa konsep manajemen strategi dan manajemen operasional?
3.      Bagaimana proses manajemen Strategi dan Manajemen Operasi?
4.      Bagaiman perbedaan antara manajemen operasional dengan perencanaan strategis?
5.      Bagaimaan Manajemen Strategi dan Manajemen Operasi dalam bidang pendidikan?







BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manajemen Operasi dan Manajemen Stratejik
1.      Manajemen Operasi
Manajemen Operasional (MO) merupakan suatu ilmu yang dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit, perguruan tinggi, pabrik garmen, dan lain-lain, mengapa demikian? Karena jenis usaha seperti yang disebutkan diatas menghasilkan produk yang bisa berupa barang maupun jasa, yang mana untuk kegiatan proses produksinya yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara mengelola operasinya.
Ada berbagai hal yang bisa dikemukakan dan menjadikan alasan pentingnya mempelajari Manajemen Operasi diantaranya adalah:
a.       Manajemen Operasi merupakan salah satu fungsi utama yang harus ada di semua jenis organisasi sehingga apabila akan mengelola organisasi maka mau tidak mau harus mempelajari konsep Manajemen Operasi.
b.      Dengan mempelajari Manajemen Operasi, kita dapat mengetahui seluk beluk dan berbagai hal yang berkaitan dengan cara memproduksi barang maupun jasa
c.       Dengan mempelajari Manajemen operasi, kita dapat memahami dan mengerti dengan benar apa yang seharusnya dilakukan oleh manajer operasional.
d.      Karena Manajemen operasi merupakan bagian yang paling mahal dalam organisasi, sehingga penting sekali untuk dipelajari. Hal ini dapat diartikan efektifitas dan efisiensi Manajemen Operasi akan berdampak besar bagi perusahaan

2.      Manajemen Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani stratogos yang artinya ilmu para jenderal untuk memenangkan suatu pertempuran dengan menggunakan sumber daya yang terbatas (Sihombing,2000). Pengertian atau defenisi Manajemen strategi dalam khasanah literatur ilmu manajemen memiliki cakupan yang luas, dan tidak ada suatu pengertian yang dianggap baku. Itulah sebabnya defenisi manajemen strategi berkembang luas tergantung pemahaman ataupun penafsiran seseorang.
Meskipun demikian dari berbagai pengertian atau defenisi yang diberikan oleh para pakar manajemen dapat ditemukan suatu kesamaan pola pikir, bahwa manajemen strategi merupakan ilmu yang menggabungkan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka pembuatan keputusan-keputusan organisasi secara strategis, guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dari berbagai pengertian atau defenisi yang ada dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari suatu pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang (Dwiningsih,2001)

B.     Konsep Manajemen Strategi dan Manajemen Operasional.
Richard Vancil (dari Harvard University) merumuskan konsep strategi sebagai berikut : “Strategi sebuah organisasi atau sub unit sebuah organisasi lebih besar, yaitu sebuah konseptualisasi yang dinyatakan atau diimplikasi oleh pemimpin oragnisasi yang brsangkutan, berupa :
a.       Sasaran-sasaran jangka panjang atau tujuan-tujuan organisasi tersebut.
b.      Kendala-kendala luas dan kebijakan-kebijakan yang atau ditetapkan sendiri oleh sang pemimpin, atau yang diterimanya dari pihak atasannya, yang membatasi skope aktivitas-aktivitas organisasi yang bersangkutan dan
c.       kelompok-kelompok rencana dan tujuan-tujuan jangka pendek yang telah diterapkan dengan ekspektasi akan diberikannya sumbangsih mereka dalam hal mencapai sasaran-sasaran organisasi tersebut.
Tujuan suatu strategi adalah untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing. Organisasi tersebut masih harus meraih keunggulan apabila ia dapat memanfaatkan peluang-peluang di dalam lingkungan,yang memungkinkan menarik keuntungan-keuntungan dari bidang-bidang kekuatannya. Bagaimana dengan konsep manajemen operasional?
Konsep manajemen operasional, harus menguasai ilmu akuntansi, statistik, teknologi informasi dan matematika, sehingga semakin banyak pula kesempatan kerja yang tersedia. Tidak menutup kemungkinan di bidang bisnis yang bergerak pada sektor jasa, juga membutuhkan keahlian manajemen operasional misalnya menjadi manajer operasional bank, manajer proyek, manajer operasi di asuransi. Begita pula di organisasi non bisnis pun juga membutuhkan keahlian manajemen operasional misalnya di pendidikan, pelayanan masyarakat, advokasi dan sebagainya.
Keputusan penting dalam manajemen operasional adalah menentukan desain produk seperti apa yang akan dihasilkan perusahaan. Mengapa demikian ? Hal ini dikarenakan kegiatan dari manajemen operasional adalah melakukan transformasi input menjadi output, sehingga apa saja tindakan transformasi yang akan dilakukan mengacu pada output yang seperti apa atau bagaimana yang akan dihasilkan perusahaan. Berkaitan dengan keputusan desain adalah keputusan dalam menentukan kualitas seperti apa yang akan diwujudkan oleh perusahaan. Hal ini merupakan konsekuensi logis bagi perusahaan yang ada, mengapa demikian ? Jawabannya cukup sederhana yaitu pada kenyataan dalam dunia bisnis terjadi persaingan artinya setiap perusahaan yang menghasilkan produk baik berupa barang maupun jasa hamper selalu menghadapi persaingan dari perusahaan lain. Sehingga agar dapat mempertahankan diri dalm dunia persaingan secara jangka panjang maka kualitas merupakan konsep penting yang harus dipahami oleh manajer operasional dalam menjalankan aktifitasnya
C.    Proses Manajemen Strategi dan Manajemen Operasi
Strategic management atau manajemen strategi adalah suatu proses kombinasi tiga kegiatan yang saling terkait yaitu analisis, perumusan dan pelaksanaan strategi. Dengan demikian ada tiga komponen yang harus diperhatikan dalam menentukan strategi yaitu analisis, perumusan, dan pelaksanaan, yang dapat berlaku untuk organisasi baik perusahaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial maupun lembaga pendidikan.
Rangkaian proses penyusunan manajemen strategi dapat dilihat pada beberapa Manajemen Operasidel yang dikembangkan para ahli. Salah satu Manajemen Operasidel yang sering dianjurkan adalah Manajemen Operasidel dengan rangkaian sebagai berikut, analisis lingkungan internal, eksternal, penyusunan berbagai strategi, pemilihan strategi, implementasi strategi dan analisis strategi (Gregory Dess-Lex Miller, 1993). Manajemen Operasidel tersebut dapat dijelaskan sebagaimana berikut ini:
·         Analisis Lingkungan, adalah proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan yntuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan disini mencakup semua faktor baik yang berada di dalam maupun di luar perusahaan dapat mempengaruhi pencapaian tujuan yang diinginkan. Hasil dari analisis lingkungan ini setidaknya akan memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan yang biasanya digunakan dengan meManajemen Operasitret SWOT (strength, weakness, oppurtinities and threatmen) yang dimilikinya.
·         Menentukan dan menerapkan arah organisasi,setelah melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal diharapkan kita sudah dapat memiliki gambaran mengenai posisi perusahaan dalam persaingan. Dimana kita harus pasti mendefinisikan SWOT.
·         Formulasi strategi, fokus utama formulasi strategi adalah bagaimana menyesuaikan diri agar dapat lebih baik dan lebih cepat bereaksi dibanding pesaing dalam persaingan yang ada.
·         Implementasi strategi, masalah implementasi ini cukup rumit, oleh karena itu agar penerapan strategi organisasi dapat berhasil dengan baik, manajer harus memiliki gagasan yang jelas tentang isu-isu yang berkembang dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam tahapan ini, masalah struktur organisasi, budaya perusahaan dan pola kepemimpinan harus dibahas secara lebih mendalam.
·         Pengendalian Strategi,merupakan suatu jenis khusus dari pengendalian organisasi yang berfokus pada pemantauan dan pengimplementasikan proses manajemen strategi.

D.    Perbedaan antara Manajemen Operasional dengan Perencanaan Strategis
1.      Manajemen Operasional
-        Menangani sasaran yang didapat dari tujuan yang ditetapkan
-        Sasaran biasanya disahkan berdasarkan pengalaman yang luas pada masa lalu
-        Sasaran diperkecil menjadi sub-sasaran untuk unit fungsional
-        Para manajer cenderung untuk diidentifikasi dengan fungsi atau pekerjaan dan lebih banyak menangani sasarannya
-        Para manajer mendapatkan bukti pekerjaan mereka mencapai tujuan relatif dengan segera
2.      Perencanaan Strategis
-        Mengidentifikasi dan mengevaluasi tujuan dan strategi baru
-        Tujuan dan strategi yang baru dapat diperdebatkan secara panjang lebar; pengalaman di dalam organisasi atau perusahaan lainnya mungkin minim sekali
-        Tujuan biasanya dinilai terutama untuk kepentingan perusahaan.
-        Para manajer membutuhkan pandangan yang berorientasi pada lingkungan
-        Bukti jasa dari tujuan atau strategi baru biasanya baru didapatkan setelah beberapa tahun

E.     Manajemen Strategi dan Manajemen Operasi dalam bidang pendidikan
Dari dimensi strategi yang sudah dibahas diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa dalam mengembangkan strategi yang mampu menjawab tujuan suatu organisasi, setiap strategi perlu memahami dan menguasai seluk beluk program yang sedang dilaksanakan atau dikembangkan. Aspek internal, mulai dari konsep , tenaga pendukung, sarana yang dimiliki, biaya yang tersedia, struktur organisasi yang akan melaksanakan strategi, hasil yang telah rtegi;dicapai dan hambatan-hambatan yang dilami dengan strategi lama. Aspek eksternal seperti dustrkungan masyarakat, perkembangan lingkungan, dan perubahan yang disebabkan faktor keamanan, politik, hukum lain-lain dan lain-lain.informasi tentang kedua aspek ini sangat diperlukan. Kesalahan menggunakan informasi ini akan berakibat tidak baik terhadap hasil yang akan dicapai nantinya (Sihombing,2000)
Pisau analisis yang biasa digunakan untuk mendiagnosis suatu kegiatan yang akan dikembangkan kemudian diwujudkan menjadi strategi yang diperlukan agar tujuan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, digunakan pisau SWOT. Dalam menentukan strategi pendidikan, tidak salah kalau kita juga memperhatikan strategi- strategi pemasaran di lingkungan dunia bisnis yang terus di bayangi dan di intai oleh situasi persaingan karena untuk menunjukkkan jati dirinya. Pendidikan Luar Sekolah (PLS) juga harus siap bersaing dengan strategi yang di gunakan jalur pendidikan lain. Dalam menentukan strategi pada umumnya di lakukan dengan :
1.      Mengenali posisi persaingan
hal ini berarti bahwa dalam mengembangkan strategi pendidikan luar sekolah diberbagai tingkatan perlu di cermati berbagai situasi yang mungkin akan menjadi benturan dalam gerakan pendidikan luar sekolah.
Antara lain : a. Situasi pendidikan yang menggambarkan jumlah dan jenis pendidikan yang ada,jumlah siswa dan angka putus sekolah; b. Situasi ketenagakerjaan dalam arti jumlah pengangguran, jumlah yang tidak melanjutkan dan tidak bekerja, kemampuan lulusan sekolah untuk merebut pasar kerja; c. Situasi masyarakat dalam arti minat pada pendidikan kejuruan dan kebutuhan belajar.
Dengan mengetahui peta-peta tersebut, pendidikan luar sekolah dapat mempertimbangkan bagian mana yang tidakdi miliki persaingan yang dapat di rebut untuk di kembangkan.
2.      Menetapkan tujuan bisnis
Dari fakta-fakta yang di miliki diatas, lembaga pendidikan sebelum memulai suatu program, dapat mengembangkan tujuan tang ingin dicapai apabila melaksanakan kegiatan,karena lembaga pendidikan sudah mengetahui data-data,lembaga pendidikan yang sudah ada mengetahui posisinya sekarang dan kemana harus bergerak.
Misalnya; pendidikan luar sekolah ingin agar warga belajar setelah selesai satu program langsung bisa bekerja maka tujuannya adalah seluruh warga belajar memilki keterampilan yang sesuai dengan lingkungannya. Untuk itu lembaga pendidikan luar sekolah tersebut harus tahu dimana posisinya di mata masyarakat, baru mengadakan penyesuaian dengan strategi yang tepat.
3.      Merumuskan strategi yang diperlukuan untuk mencapai posisi baru.
Hal ini harus dilakukan dengan menggunakan dan menjawab kecenderungan-kecenderungan dorongan eksternal, seperti kompetisi perubahan kebutuhan dan teknologi serta mengembangkan komponen sumber daya.
Ada beberapa tingkatan manajemen strategi yang perlu mendapat perhatian di lingkungan pendidikan. Pertama strategi pendidikan tingkat desa, dimana program dilaksanakan. Disini diperlukan strategi untuk menentukan kebutuhan belajar, menentukan tempat dan waktu belajar,merekrut sumber belajar, menggali sumber dana, pemasaran hasil belajar. Kedua, strategi tingkat kabupaten, disini diperlukan strategi yang merupakan kiat. Di sini diperlukan cara yang tepat untuk membina, meManajemen Operasitivasi para petugas lapangan tingkat kecamatan. Ketiga, strategi tingkat propinsi yang menggambarkan operassional program. Disini diperlukan cara yang tepat untuk merencanakan pencapaian target program, pembinaan dan penilaian realitas program untuk wilayah satu propinsi. Keempat, strategi tingkat pusat yang merupakan kebijakan. Disini diperlukan pengembangan sumber daya manusia, perencanaan penganggaran, penilaian dan pengembangan program.




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Proses manajemen strategi yang diungkapkan dalam makalah ini secara teoritis bukanlah hal yang mudah, akan tetapi dalam hal praktiknya (operasinya) melaksanakan proses yang sederhana ini merupakan pekerjaan yang sangat berat. Untuk mencapai suatu tujuan tentunya harus dibangun strategi yang matang, sehingga dalam operasi dilapangan akan lebih terkoordinasi dengan strategi yang sudah dibangun sebelumnya. Oleh sebab itu banyak pakar manajemen yang mengatakan bahwa manajemen strategi dan manajemen operasi adalah dua hal yang harus berhubungan jika ingin mencapai suatu tujuan, dengan kata lain manajemen strategi yang kurang baik tentukan akan menimbulkan dampak bagi operasi (pelaksanaan) suatu tujuan dimasa depan, dan sebaliknya.
Manajemen strategi dalam dunia pendidikan bisa kita ibaratkan sebagai sebuah upaya membangun input untuk menghasilkan output, input dalam dunia pendidikan adalah berupa tenaga pengajar/ dosen yang berkualitas, ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, administrasi yang baik, sedangkan outputnya adalah berupa lulusan suatu instansi pendidikan yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Untuk mencapai output ini, dibutuhkan suatu proses, dalam tulisan ini kita sebutkan sebagai proses manajemen operasi.
Pembangunan dunia pendidikan saat ini membutuhkan manajer strategi dan operasi yang mampu mengidentifikasi apa yang harus dilakukan sekarang untuk meraih masa depan yang diharapkan, untuk itu manajer strategi dan operasi tersebut harus mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan tantangan yang ada saat ini,dan masa depan.

B.     Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangannya untuk itu kritik dan sarannya sangat diharapkan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini dan sebagai tambahan ilmu bagi penulis untuk penulisan makalah kedepannya.


DAFTAR PUSTAKA
Dwiningsih,N, Strategi Operasi dalam Lingkungan Global, STEKPI, Jakarta, 2001
Ishak, Pengantar Manajemen Operasi (E-Learning), Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Medan (http: Libraryusu.ac.id) 2007
Nisjar,K. Dan Winardi, Manajemen Strategik. Penerbit Mandar Maju. Bandung, 1997
Purnomo,H.S dan Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1999
Sihombing,U. Pendidikan Luar Sekolah,Manajemen Strategi, Konsep,Kiat dan Pelaksanaan. Penerbit: P.D. Mahkota,Jakarta, 2000
Top of Form
Bottom of Form
http://sanoesi.wordpress.com/2014/10/14/manajemen-strategi-dan-operasi-dibidang-pendidikan/