BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dunia
pendidikan secara sadar atau tidak kini tengah bergerak menjadi satu pasar
dunia, suatu pasar yang efisien dan transparan, yang mencakup daerah-daerah
yang tak terbatas. Globalisasi mau tidak mau akan menjadi trend dari setiap
organisasi baik organisasi usaha, sosial maupun organisasi pendidikan. Negara
yang tidak mau dalam pengefisienan dan pentransparanan tersebut akan
ketinggalan karena dinamisnya perubahan.
Keberadaan
lembaga pendidikan sebagai salah satu pranata sosial budaya saat ini dihadapkan
pada berbagai tantangan yang kompleks. Lembaga pendidikan kini berhadapan
dengan derasnya arus perubahan akibat globalisasi yang memunculkan persaingan
dalam pengelolaan lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta. Globalisasi
menuntut perlunya relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat dan
dunia kerja/industri terhadap mutu lulusan (out-put) serta munculnya
globalisasi pendidikan dengan bermunculannya lembaga pendidikan yang bertaraf
internasional.
Perubahan
yang merupakan perbedaan yang terjadi dalam urutan waktu, tentu saja tidak
mudah diterjemahkan secara singkat dan eksplisit. Perubahan dalam pengertian
hakiki sesungguhnya mengandung konotasi majemuk yang telah tergambar, lintas
ruang dan lintas waktu dengan demikian warna-warni kehidupan masyarakat, warna
warni yang dikenal sebagai ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Dengan adanya perubahan tersebut, lingkungan pendidikan juga mengalami
perubahan yang luar biasa. Dan kalau kita mau merunut pangkalnya, semua ini
tentu saja tak terlepas dari menggejalanya revolusi informasi dan globalisasi
yang melanda dunia saat ini.
Akibat
adanya revolusi dan globalisasi sebagaimana disebutkan di atas, persaingan kini
telah menjadi semakin sengit karena tidak lagi terbatas pada persaingan antar sesama
perusahaan domestik, tetapi juga dengan perusahaan multinasional dari manapun
juga. Ini terjadi pada hampir semua bidang usaha, bukan hanya pada bidang
bisnis saja, tetapi persaingan tersebut juga telah merambah ke dunia pendidikan
kita, mulai dari Play group, SD, SLTP, SLTA, Universitas, bahkan ke
institusi-institusi pendidikan lainnya.
Berkaitan
dengan meningkatnya persaingan dalam bidang pendidikan ini, terjadi pula
perubahan pada perilaku konsumen, dalam hal ini yang dimaksud adalah masyarakat
(orangtua dan siswa), maupun dunia usaha. Karena banyaknya pilihan, konsumen
kini menjadi semakin banyak tuntutan, baik mengenai kualitas lulusan dan biaya
pendidikan maupun pasilitas pendidikan. Bargaining power masyarakat
meningkat sedemikian rupa sehingga industri atau dunia pendidikan terpaksa
harus melayaninya kalau tidak mau akan tersingkir dari kancah persaingan yang
makin berat.
Dalam
situasi lingkungan yang penuh dengan dinamika ini, manajemen pendidikan harus
dapat menciptakan organisasi yang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada dan masyarakat pada umumnya dan objek pendidikan (Siswa dan orangtua)
pada khususnya. Saat yang bersamaan dapat pula bersaing secara efektif dalam
konteks lokal, nasional bahkan dalam konteks global.
Dengan
kata lain dunia pendidikan kini dituntut untuk mengembangkan manajemen strategi
dan operasi yang pada dasarnya banya diterapkan dalam dunia usaha, sebagai
langkah antisipatif terhadap kecenderungan-kecenderungan baru guna mencapai dan
mempertahankan posisi bersaingnya, sehingga nantinya dapat dihasilkan
manusia-manusia yang memiliki sumber daya manusia berkualitas yang sesuai
dengan kebutuhan zaman.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari menjemen operasi dan manajemen stratejik?
2.
Apa konsep manajemen strategi dan manajemen
operasional?
3.
Bagaimana proses manajemen Strategi dan Manajemen
Operasi?
4.
Bagaiman perbedaan antara manajemen operasional dengan
perencanaan strategis?
5.
Bagaimaan Manajemen Strategi dan Manajemen Operasi
dalam bidang pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Operasi dan Manajemen Stratejik
1.
Manajemen Operasi
Manajemen
Operasional (MO) merupakan suatu ilmu yang dapat diterapkan pada berbagai jenis
bidang usaha seperti rumah sakit, perguruan tinggi, pabrik garmen, dan
lain-lain, mengapa demikian? Karena jenis usaha seperti yang disebutkan diatas
menghasilkan produk yang bisa berupa barang maupun jasa, yang mana untuk
kegiatan proses produksinya yang efektif dan efisien memerlukan berbagai
konsep, peralatan serta berbagai cara mengelola operasinya.
Ada
berbagai hal yang bisa dikemukakan dan menjadikan alasan pentingnya mempelajari
Manajemen Operasi diantaranya adalah:
a.
Manajemen Operasi merupakan salah satu fungsi utama
yang harus ada di semua jenis organisasi sehingga apabila akan mengelola
organisasi maka mau tidak mau harus mempelajari konsep Manajemen Operasi.
b.
Dengan mempelajari Manajemen Operasi, kita dapat
mengetahui seluk beluk dan berbagai hal yang berkaitan dengan cara memproduksi
barang maupun jasa
c.
Dengan mempelajari Manajemen operasi, kita dapat
memahami dan mengerti dengan benar apa yang seharusnya dilakukan oleh manajer
operasional.
d.
Karena Manajemen operasi merupakan bagian yang
paling mahal dalam organisasi, sehingga penting sekali untuk dipelajari. Hal
ini dapat diartikan efektifitas dan efisiensi Manajemen Operasi akan berdampak
besar bagi perusahaan
2.
Manajemen Strategi
Strategi berasal dari
bahasa Yunani stratogos yang artinya ilmu para jenderal untuk
memenangkan suatu pertempuran dengan menggunakan sumber daya yang terbatas
(Sihombing,2000). Pengertian atau defenisi Manajemen strategi dalam khasanah
literatur ilmu manajemen memiliki cakupan yang luas, dan tidak ada suatu
pengertian yang dianggap baku. Itulah sebabnya defenisi manajemen strategi
berkembang luas tergantung pemahaman ataupun penafsiran seseorang.
Meskipun demikian dari
berbagai pengertian atau defenisi yang diberikan oleh para pakar manajemen
dapat ditemukan suatu kesamaan pola pikir, bahwa manajemen strategi merupakan
ilmu yang menggabungkan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka pembuatan
keputusan-keputusan organisasi secara strategis, guna mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Dari berbagai pengertian atau defenisi
yang ada dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu
dari suatu pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan
evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi
yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang
(Dwiningsih,2001)
B.
Konsep
Manajemen Strategi dan Manajemen Operasional.
Richard Vancil (dari Harvard University) merumuskan konsep strategi
sebagai berikut : “Strategi sebuah organisasi atau sub unit sebuah organisasi
lebih besar, yaitu sebuah konseptualisasi yang dinyatakan atau diimplikasi oleh
pemimpin oragnisasi yang brsangkutan, berupa :
a.
Sasaran-sasaran jangka panjang atau tujuan-tujuan
organisasi tersebut.
b.
Kendala-kendala luas dan kebijakan-kebijakan yang atau
ditetapkan sendiri oleh sang pemimpin, atau yang diterimanya dari pihak
atasannya, yang membatasi skope aktivitas-aktivitas organisasi yang
bersangkutan dan
c.
kelompok-kelompok rencana dan tujuan-tujuan jangka
pendek yang telah diterapkan dengan ekspektasi akan diberikannya sumbangsih
mereka dalam hal mencapai sasaran-sasaran organisasi tersebut.
Tujuan
suatu strategi adalah untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi
keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing. Organisasi tersebut masih harus
meraih keunggulan apabila ia dapat memanfaatkan peluang-peluang di dalam
lingkungan,yang memungkinkan menarik keuntungan-keuntungan dari bidang-bidang
kekuatannya. Bagaimana dengan konsep manajemen operasional?
Konsep
manajemen operasional, harus menguasai ilmu akuntansi, statistik, teknologi
informasi dan matematika, sehingga semakin banyak pula kesempatan kerja yang
tersedia. Tidak menutup kemungkinan di bidang bisnis yang bergerak pada sektor
jasa, juga membutuhkan keahlian manajemen operasional misalnya menjadi manajer
operasional bank, manajer proyek, manajer operasi di asuransi. Begita pula di
organisasi non bisnis pun juga membutuhkan keahlian manajemen operasional
misalnya di pendidikan, pelayanan masyarakat, advokasi dan sebagainya.
Keputusan
penting dalam manajemen operasional adalah menentukan desain produk seperti apa
yang akan dihasilkan perusahaan. Mengapa demikian ? Hal ini dikarenakan
kegiatan dari manajemen operasional adalah melakukan transformasi input menjadi
output, sehingga apa saja tindakan transformasi yang akan dilakukan mengacu
pada output yang seperti apa atau bagaimana yang akan dihasilkan perusahaan.
Berkaitan dengan keputusan desain adalah keputusan dalam menentukan kualitas
seperti apa yang akan diwujudkan oleh perusahaan. Hal ini merupakan konsekuensi
logis bagi perusahaan yang ada, mengapa demikian ? Jawabannya cukup sederhana
yaitu pada kenyataan dalam dunia bisnis terjadi persaingan artinya setiap
perusahaan yang menghasilkan produk baik berupa barang maupun jasa hamper
selalu menghadapi persaingan dari perusahaan lain. Sehingga agar dapat
mempertahankan diri dalm dunia persaingan secara jangka panjang maka kualitas
merupakan konsep penting yang harus dipahami oleh manajer operasional dalam
menjalankan aktifitasnya
C.
Proses
Manajemen Strategi dan Manajemen Operasi
Strategic management atau manajemen strategi adalah suatu proses
kombinasi tiga kegiatan yang saling terkait yaitu analisis, perumusan dan
pelaksanaan strategi. Dengan demikian ada tiga komponen yang harus diperhatikan
dalam menentukan strategi yaitu analisis, perumusan, dan pelaksanaan, yang
dapat berlaku untuk organisasi baik perusahaan, organisasi kemasyarakatan,
organisasi sosial maupun lembaga pendidikan.
Rangkaian proses penyusunan manajemen strategi dapat dilihat pada
beberapa Manajemen Operasidel yang dikembangkan para ahli. Salah satu Manajemen
Operasidel yang sering dianjurkan adalah Manajemen Operasidel dengan rangkaian
sebagai berikut, analisis lingkungan internal, eksternal, penyusunan berbagai
strategi, pemilihan strategi, implementasi strategi dan analisis strategi
(Gregory Dess-Lex Miller, 1993). Manajemen Operasidel tersebut dapat dijelaskan
sebagaimana berikut ini:
·
Analisis Lingkungan, adalah proses awal dalam
manajemen strategi yang bertujuan yntuk memantau lingkungan perusahaan.
Lingkungan perusahaan disini mencakup semua faktor baik yang berada di dalam
maupun di luar perusahaan dapat mempengaruhi pencapaian tujuan yang diinginkan.
Hasil dari analisis lingkungan ini setidaknya akan memberikan gambaran tentang
keadaan perusahaan yang biasanya digunakan dengan meManajemen Operasitret SWOT
(strength, weakness, oppurtinities and threatmen) yang dimilikinya.
·
Menentukan dan menerapkan arah organisasi,setelah
melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal diharapkan kita sudah
dapat memiliki gambaran mengenai posisi perusahaan dalam persaingan. Dimana
kita harus pasti mendefinisikan SWOT.
·
Formulasi strategi, fokus utama formulasi strategi
adalah bagaimana menyesuaikan diri agar dapat lebih baik dan lebih cepat
bereaksi dibanding pesaing dalam persaingan yang ada.
·
Implementasi strategi, masalah implementasi ini
cukup rumit, oleh karena itu agar penerapan strategi organisasi dapat berhasil
dengan baik, manajer harus memiliki gagasan yang jelas tentang isu-isu yang
berkembang dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam tahapan ini, masalah struktur
organisasi, budaya perusahaan dan pola kepemimpinan harus dibahas secara lebih
mendalam.
·
Pengendalian Strategi,merupakan suatu jenis khusus
dari pengendalian organisasi yang berfokus pada pemantauan dan
pengimplementasikan proses manajemen strategi.
D.
Perbedaan antara Manajemen
Operasional dengan Perencanaan Strategis
1.
Manajemen Operasional
-
Menangani sasaran yang didapat dari tujuan yang
ditetapkan
-
Sasaran biasanya disahkan berdasarkan pengalaman yang
luas pada masa lalu
-
Sasaran diperkecil menjadi sub-sasaran untuk unit
fungsional
-
Para manajer cenderung untuk diidentifikasi dengan
fungsi atau pekerjaan dan lebih banyak menangani sasarannya
-
Para manajer mendapatkan bukti pekerjaan mereka
mencapai tujuan relatif dengan segera
2.
Perencanaan Strategis
-
Mengidentifikasi dan mengevaluasi tujuan dan strategi
baru
-
Tujuan dan strategi yang baru dapat diperdebatkan
secara panjang lebar; pengalaman di dalam organisasi atau perusahaan lainnya
mungkin minim sekali
-
Tujuan biasanya dinilai terutama untuk kepentingan
perusahaan.
-
Para manajer membutuhkan pandangan yang berorientasi
pada lingkungan
-
Bukti jasa dari tujuan atau strategi baru biasanya
baru didapatkan setelah beberapa tahun
E.
Manajemen
Strategi dan Manajemen Operasi dalam bidang pendidikan
Dari dimensi strategi yang sudah dibahas diatas dapat dilihat dengan
jelas bahwa dalam mengembangkan strategi yang mampu menjawab tujuan suatu
organisasi, setiap strategi perlu memahami dan menguasai seluk beluk program
yang sedang dilaksanakan atau dikembangkan. Aspek internal, mulai dari konsep ,
tenaga pendukung, sarana yang dimiliki, biaya yang tersedia, struktur
organisasi yang akan melaksanakan strategi, hasil yang telah rtegi;dicapai dan
hambatan-hambatan yang dilami dengan strategi lama. Aspek eksternal seperti
dustrkungan masyarakat, perkembangan lingkungan, dan perubahan yang disebabkan
faktor keamanan, politik, hukum lain-lain dan lain-lain.informasi tentang kedua
aspek ini sangat diperlukan. Kesalahan menggunakan informasi ini akan berakibat
tidak baik terhadap hasil yang akan dicapai nantinya (Sihombing,2000)
Pisau analisis yang biasa digunakan untuk mendiagnosis suatu kegiatan
yang akan dikembangkan kemudian diwujudkan menjadi strategi yang diperlukan
agar tujuan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, digunakan pisau
SWOT. Dalam menentukan strategi pendidikan, tidak salah kalau kita juga
memperhatikan strategi- strategi pemasaran di lingkungan dunia bisnis yang
terus di bayangi dan di intai oleh situasi persaingan karena untuk menunjukkkan
jati dirinya. Pendidikan Luar Sekolah (PLS) juga harus siap bersaing dengan
strategi yang di gunakan jalur pendidikan lain. Dalam menentukan strategi pada
umumnya di lakukan dengan :
1.
Mengenali posisi persaingan
hal ini
berarti bahwa dalam mengembangkan strategi pendidikan luar sekolah diberbagai
tingkatan perlu di cermati berbagai situasi yang mungkin akan menjadi benturan
dalam gerakan pendidikan luar sekolah.
Antara
lain : a. Situasi pendidikan yang menggambarkan jumlah dan jenis pendidikan
yang ada,jumlah siswa dan angka putus sekolah; b. Situasi ketenagakerjaan dalam
arti jumlah pengangguran, jumlah yang tidak melanjutkan dan tidak bekerja, kemampuan
lulusan sekolah untuk merebut pasar kerja; c. Situasi masyarakat dalam arti
minat pada pendidikan kejuruan dan kebutuhan belajar.
Dengan
mengetahui peta-peta tersebut, pendidikan luar sekolah dapat mempertimbangkan
bagian mana yang tidakdi miliki persaingan yang dapat di rebut untuk di
kembangkan.
2.
Menetapkan tujuan bisnis
Dari
fakta-fakta yang di miliki diatas, lembaga pendidikan sebelum memulai suatu
program, dapat mengembangkan tujuan tang ingin dicapai apabila melaksanakan
kegiatan,karena lembaga pendidikan sudah mengetahui data-data,lembaga
pendidikan yang sudah ada mengetahui posisinya sekarang dan kemana harus
bergerak.
Misalnya;
pendidikan luar sekolah ingin agar warga belajar setelah selesai satu program
langsung bisa bekerja maka tujuannya adalah seluruh warga belajar memilki
keterampilan yang sesuai dengan lingkungannya. Untuk itu lembaga pendidikan
luar sekolah tersebut harus tahu dimana posisinya di mata masyarakat, baru
mengadakan penyesuaian dengan strategi yang tepat.
3.
Merumuskan strategi yang diperlukuan untuk mencapai
posisi baru.
Hal ini
harus dilakukan dengan menggunakan dan menjawab kecenderungan-kecenderungan
dorongan eksternal, seperti kompetisi perubahan kebutuhan dan teknologi serta
mengembangkan komponen sumber daya.
Ada beberapa tingkatan manajemen
strategi yang perlu mendapat perhatian di lingkungan pendidikan. Pertama
strategi pendidikan tingkat desa, dimana program dilaksanakan. Disini
diperlukan strategi untuk menentukan kebutuhan belajar, menentukan tempat dan
waktu belajar,merekrut sumber belajar, menggali sumber dana, pemasaran hasil
belajar. Kedua, strategi tingkat kabupaten, disini diperlukan strategi yang
merupakan kiat. Di sini diperlukan cara yang tepat untuk membina, meManajemen
Operasitivasi para petugas lapangan tingkat kecamatan. Ketiga, strategi tingkat
propinsi yang menggambarkan operassional program. Disini diperlukan cara yang
tepat untuk merencanakan pencapaian target program, pembinaan dan penilaian
realitas program untuk wilayah satu propinsi. Keempat, strategi tingkat pusat
yang merupakan kebijakan. Disini diperlukan pengembangan sumber daya manusia,
perencanaan penganggaran, penilaian dan pengembangan program.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Proses
manajemen strategi yang diungkapkan dalam makalah ini secara teoritis bukanlah
hal yang mudah, akan tetapi dalam hal praktiknya (operasinya) melaksanakan
proses yang sederhana ini merupakan pekerjaan yang sangat berat. Untuk mencapai
suatu tujuan tentunya harus dibangun strategi yang matang, sehingga dalam
operasi dilapangan akan lebih terkoordinasi dengan strategi yang sudah dibangun
sebelumnya. Oleh sebab itu banyak pakar manajemen yang mengatakan bahwa
manajemen strategi dan manajemen operasi adalah dua hal yang harus berhubungan
jika ingin mencapai suatu tujuan, dengan kata lain manajemen strategi yang
kurang baik tentukan akan menimbulkan dampak bagi operasi (pelaksanaan) suatu
tujuan dimasa depan, dan sebaliknya.
Manajemen
strategi dalam dunia pendidikan bisa kita ibaratkan sebagai sebuah upaya
membangun input untuk menghasilkan output, input dalam dunia pendidikan adalah
berupa tenaga pengajar/ dosen yang berkualitas, ketersediaan sarana dan
prasarana pendidikan, administrasi yang baik, sedangkan outputnya adalah berupa
lulusan suatu instansi pendidikan yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan
zaman. Untuk mencapai output ini, dibutuhkan suatu proses, dalam tulisan ini
kita sebutkan sebagai proses manajemen operasi.
Pembangunan
dunia pendidikan saat ini membutuhkan manajer strategi dan operasi yang mampu
mengidentifikasi apa yang harus dilakukan sekarang untuk meraih masa depan yang
diharapkan, untuk itu manajer strategi dan operasi tersebut harus mengetahui
kekuatan, kelemahan, ancaman dan tantangan yang ada saat ini,dan masa depan.
B.
Saran
Dalam penulisan makalah ini,
penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangannya untuk itu kritik dan
sarannya sangat diharapkan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini dan sebagai tambahan ilmu bagi penulis untuk penulisan makalah kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dwiningsih,N, Strategi Operasi dalam
Lingkungan Global, STEKPI, Jakarta, 2001
Ishak, Pengantar Manajemen
Operasi (E-Learning), Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Medan (http: Libraryusu.ac.id) 2007
Nisjar,K. Dan Winardi, Manajemen Strategik.
Penerbit Mandar Maju. Bandung, 1997
Purnomo,H.S dan
Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1999
Sihombing,U. Pendidikan
Luar Sekolah,Manajemen Strategi, Konsep,Kiat dan
Pelaksanaan. Penerbit: P.D. Mahkota,Jakarta, 2000
http://sanoesi.wordpress.com/2014/10/14/manajemen-strategi-dan-operasi-dibidang-pendidikan/